Selasa, 20 April 2010

Jalan Akses Pelabuhan Gunaksa

Text Box:  Kabupaten Klungkung, secara geografis memilki dua cakupan wilayah, yaitu wilayah daratan dan dan wilayah pulau. Bila dilihat perbandingan komposisi luas wilayahnya terlihat sepertiganya terletak di daratan Klungkung (11.216 Ha) dan duapertiganya terletak di Daratan Nusa Penida (20.284 Ha).

Disparatis wilayah geografis antara Klungkung Daratan dan Nusa Penida yang dipisahkan laut memicu kepada kesenjangan pembangunan wilayah dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga tingkat aksesbilitas masyarakat ke dan dari Klungkung Daratan dan Nusa Penida sangat rendah sekali.

Pada Tahun 2005 Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung, merencanakan mendirikan Pelabuhan Nusa Penida Sebagai Pintu Masuk Ke Pulau Nusa Penida dan pada akhirnya rampung dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 28 April Tahun 2007. Pelabuhan ini merupakan pintu utama masuk ke Pulau Nusa Penida.

Untuk membuat aksesibilitas pelayaran antara dua wilayah yang terpisahkan ini menjadi lebih baik, rutin dan cepat maka dibangunlah Pelabuhan Gunaksa sebagai pasangan Pelabuhan Penyeberangan Nusa Penida. Lokasi yang terpilih adalah di bekas lokasi galian C di Desa Gunaksa.

Suatu kawasan Pelabuhan dalam hal ini Pelabuhan Gunaksa, harus memiliki aksesibilitas yang bagus untuk menghubungkan daerah belakang pelabuhan (hinterland) dengan areal kepelabuhanan sedangkan daerah depan pelabuhan (foreland) juga harus memiliki jalur pelayaran yang secara regular menuju pelabuhan tersebut. Dalam hal aksesibilitas menuju daerah foreland di Pulau Nusa Penida tidak akan menembus jalur pelayaran yang padat sehingga dapat sering dan rutin beroperasi. Sedangkan untuk aksesibilitas menuju daerah hinterland rencananya akan langsung dihubungkan dengan jalan penghubung (connector) menuju Jalan Prof. Dr. IB. Mantra.

Dalam hal pembangunan dan pembuatan jalan connector dari Pelabuhan Gunaksa menuju Jl. By Pass. Prof. IB. Mantra, ditemukan beberapa kendala dalam hal pemilihan konstruksi badan jalan. Kendalanya adalah karena badan jalan yang dibangun sepanjang 1,77 Km tersebut akan dibangun di atas kubangan-kubangan kolam-kolam air yang memiliki kondisi topografi yang bervariasi antara 12 m s/d -15 m. Oleh karena itu untuk mendapatkan type konstruksi yang tepat, murah dan aman maka perlu dilakukan kajian alternative pemilihan konstruksi untuk badan jalan penghubung tersebut.

Rabu, 07 April 2010

Pertama Nulis Blog

wah ini pertama nulis blog
ga taw apa yg maw ditulis,,,singkat aja
nanti aja post selanjutnya.